Sebuah Catatan Fangirl
Pembaca yang tabah, penonton yang payah. Saya bukan penonton film lama. Maksudnya, baru belum lama ini saja saya mulai bisa menikmati menonton dan menjelajah film. Saya gampang tertidur ketika menonton film. Itu dugaan alasan pertama yang membuat saya dulu tidak begitu betah menonton. Tetapi belakangan, saya baru sadar alasan lain yang lebih masuk akal. Saya tidak punya kemampuan untuk menyimak semua detail dalam gambar bergerak sekaligus: gerakan, gambar latar, dialog, efek suara, dan seterusnya. Saya harus jeda sedikit-sedikit untuk mengulang atau menyimak gambar satu adegan utuh. Dan ini melelahkan. Saya bahkan baru bisa menonton sambil makan kurang lebih satu tahun terakhir. Untungnya, kondisi ini membaik. Saya mulai bisa merelakan sebagian detail dan menyimak yang penting-penting saja. Tidak heran ketika tahun 2014 orang-orang ramai meratap karena Studio Ghibli tutup, saya bukan bagian dari kerumunan itu. Saya cuma sering lihat gambar Totoro, maskot rumah produksi ternama itu.