mengiris hujan
Aku mengiris hujan malam ini
mengirisnya dalam sebuah petak yang gelap
namun ada sejumlah cahaya yang menyebar
titik-titik airnya tidak kelihatan lagi
hanya ada bias-bias lembut di sekitar cahaya-cahaya itu
bahkan pohon yang jauh lebih tinggi dibanding semua bangunan di kota ini
terlihat lembut dan tenang
aku membayangkan mobil-mobil yang lalu-lalang di luar sana
payung-payung membentang
irisan hujanku kali ini adalah irisan lembut
semua begitu lembut
tapi, tetap saja
teriris itu menimbulkan perih
irisanku sendiri melarangku untuk bermain dengannya
tajam dan perih, selalu begitu
entahlah, mudah-mudahan irisan itu memang lembut
aku mengiris hujan malam ini
irisan yang (semoga) benar-benar lembut
Jogja, 5 November 2011
01.32
Komentar
Posting Komentar