bunga
Hadiah
bunga nyaris tak pernah luput terpikirkan oleh laki-laki mana pun yang
mempunyai kekasih dan ingin memberikan sesuatu saat momen tertentu. Perlambang
keindahan katanya, yang supaya dengan dramatis dapat disandingkan dengan
kecantikan gadis yang menerimanya. Tidak semua memang, tapi sebagian besar
perempuan yang dikado bunga menyukai hadiahnya. Entah kenapa. Padahal, selalu
saja bunga itu adalah kuntum merekah yang dipotong dari tangkai induknya. Jelas
bunga itu tak bisa diharapkan untuk tumbuh dan berkembang lebih jauh lagi.
Bunga juga jadi primadona dekorasi di
banyak kesempatan. Berbagai jenis, warna, bentuk, aroma bunga muncul dalam
rangkaian-rangkaian yang konon masing-masing jenis, warna, bentuk, dan aroma
tersebut punya filosofi tersendiri. Ternyata bunga pun berfilosofi. Bunga
mengandung makna yang disematkan oleh entah siapa dan makna itu hidup turun-temurun
sehingga bisa dimuat dalam ensiklopedi tentang bunga-bungaan.
Bunga mengantarkan
seseorang dalam perjalanan kematiannya. Taburan bunga yang selalu muncul setiap
kali pemakaman difungsikan untuk menyanggah identitas kematian yang suram, bau,
dan buruk. Bunga menghindarkan makam dari satu warna suram, menebarkan wangi,
dan membawa identitas keindahan.
Bunga
menjalankan tugas sebagai media yang mengawinkan si jantan dan si betina.
Dengan kata lain, mengawali sebuah proses panjang menuju kehidupan baru. Bunga
membuka kuncup dan menyediakan diri menjadi pemersatu dua pihak yang berbeda
namun dapat tumbuh jadi sempurna ketika berkontribusi bersama. Bungalah yang
mengolah dan memelihara bakal calon kehidupan tersebut. Seraya menunggui bakal
calon ini sungguh siap untuk memperkenalkan diri, bunga memelihara diri agar
terlihat semakin cantik serta tetap menjaga diri dengan berbagai mekanisme pertahanan
yang dimiliki.
Akan
tetapi, bunga tidak egois. Bunga menanggalkan kecantikannya untuk menjadi layu.
Sebab, hanya dengan cara demikianlah buah bisa memulai pertumbuhannya. Entah
untuk nantinya jadi makanan bermanfaat dan bervitamin buat manusia, atau yang
paling utama untuk menjadi garis penghubung agar siklus kehidupan terus
berputar.
Tidakkah
bunga tangguh?
ketika langit bersaput awan dan bintang enggan berpendar
*kepo*
BalasHapushahahaha...baca aja ternyata. itu tulisan taun lalu mbak, jebul belum pernah kuposting...
BalasHapus