Tiup Lagi Lilinmu

Sudah ada banyak hari yang berlalu sejak kita mulai berjalan. Sudah ada banyak ragam raut wajah yang saling kita kenali ketika menghadapi sekian banyak hal dalam perjalanan ini. Sudah ada banyak demam dan rindu yang mengingatkan kita untuk selalu pulang dan saling menjenguk ketika keadaan menyeret kita untuk bekerja. Sudah ada banyak cangkir dan botol teh, kopi, jeruk, susu yang menunggui kita bicara sampai berbusa-busa.

Banyak orang mungkin akan berharap bahwa hal-hal semacam itu akan terus terasa sama seperti ketika pertama kali dialami. Tapi, tidak denganku. Pun nyatanya tidak lagi terasa sama. Jelas ada yang berbeda dan jelaslah berbeda karena kita telah semakin jauh berjalan. Hal-hal itu terasa lebih dalam, lebih membekas, lebih jauh.

Kita terus beranjak dewasa dan tua. Kini, aku tidak lagi takut pada hal itu. Tak lain karena aku tahu bahwa kemudaan ini akan selalu kita pelihara.

Berlarilah, kunjungilah rumah-rumah, temuilah wajah-wajah, dan kita akan pulang membawa semua kisah itu untuk saling kita tukarkan sembari terduduk tenang hingga jatuh tertidur. Semoga dengan itu kita selalu berbahagia. Kita tidak boleh takut pada ratap tangis, kegamangan, dan keluh kesah orang-orang. Sebab tidak semua kebahagiaan itu selalu bersumber dari gelak tawa dan canda ria. Mungkin dari jejak-jejak lelah dan sepi itulah kita akan belajar menghargai apa yang kita punya. Mungkin dengan ikut bersendu bersama mereka itulah kita akan tahu bagaimana caranya berbahagia dengan tetap bersama mereka pula.

Terima kasih untuk selalu dengan sederhana menjadi teman. Teman dalam apa pun itu. Semoga kamu selalu memilih untuk berbahagia. Semoga kamu bisa jadi kebahagiaan untuk orang-orang yang kamu jumpai.



sebuah hadiah ulang tahun yang terlambat
anggap saja ini masih penghujung Mei :)

Komentar

Postingan Populer