"...ultimate wall to against on"


Ingin sekali rasanya menyambangi genangan raksasa bernama laut itu. Menggeletak di bibir pantainya menunggu semua lelah diguyur. Lalu, aku menjilat bibirku sendiri yang pasti asin, sudah biasa asin.

Angin akan menerbangkan butir-butir air dari dahi, alis, mata, hidung, pipi, bibir, dagu, telinga, semuanya. Agar samar apa yang sesungguhnya ingin diusap. Dadaku bergerak lembut naik turun, menghela udara seadanya.

Tak akan kutulis pesan dan kuhanyutkan dalam tubuhnya. Hanya akan jadi sampah. Laut tahu apa yang hendak kukirimkan. Ia akan membawanya persis ke alamat tujuan. Demikian aku akan tenang.


kata temanku, “She’s the ultimate wall to against on.”
tigahari

Komentar

Postingan Populer