adakah kau percaya cinta?
Sepotong hati tengah berjalan sendiri
hanya ditemani dengan keraguan yang menggerecoki
karena tak tahan akan keputusasaan
ia mengajukan pertanyaan
pada langit...
"adakah kau percaya cinta?"
dan langit berkata," aku percaya akan cinta
lalus sekarang kau mau apa?"
hati itu kembali bertanya
pada laut...
"adakah kau percaya cinta?"
dan laut menjawab, "aku percaya akan cinta
lalu sekarang kau mau apa?"
hati itu berpaling, melanjutkan bertanya
pada pohon-pohon...
"adakah kalian percaya cinta?"
dan pohon-pohon menjawab, "kami percaya akan cinta
lalu sekarang kau mau apa?"
hati itu terdiam sejenak, lalu menjawab kepada semua,
"aku tak tahu mau apa, aku tak yakin ia percaya cinta"
"siapa ia?", langit, laut, dan pohon-pohon serentak bersuara
"Ia yang tengah berputus asa
yang kehilangan semangatnya
yang menitikkan rinai air mata
yang terkulai tak berdaya
yang selalu bermuram durja
yang selalu...
menghujat Yang Kuasa"
"mengapa kau berujar demikian?" tanya langit
"dari mana kau tahu?" tanya laut
"lalu apa yang akan kau lakukan?" tanya pohon-pohon
hati itu membisu sejenak
dan berujar sedih
"aku telah mendatangi mereka
aku menjerit pada mereka
tapi, mereka tutup telinga
aku hanya ingin memberi
seraya berharap akan adanya kehidupan
yang kupunya hanyalah cinta
tapi, tampaknya mereka tak percaya
kalian semua percaya, tapi mengapa ia tidak?"
tibalah matahari, menjawab hati
"mereka pernah percaya cinta
namun, mungkin cinta mengecewakan mereka
hanya karena cinta tak tiba tepat waktu
padahal, Sang Empunya Cinta senantiasa melimpahkan cinta
tepat pada waktu-Nya"
hati kemudian menyadari, tugasnya adalah untuk meyakinkan kembali
mereka yang dikecewakan, bahwa cinta tak pernah pergi
cinta akan selalu tepat waktu pada waktu-Nya
"aku berjanji di hadapanmu langit, dan laut, dan pohon-pohon
untuk tak henti menjeritkan cinta pada mereka
aku akan terus memberi
karena yang aku punya hanyalah cinta."
dan hati pun melangkah pergi.
hanya ditemani dengan keraguan yang menggerecoki
karena tak tahan akan keputusasaan
ia mengajukan pertanyaan
pada langit...
"adakah kau percaya cinta?"
dan langit berkata," aku percaya akan cinta
lalus sekarang kau mau apa?"
hati itu kembali bertanya
pada laut...
"adakah kau percaya cinta?"
dan laut menjawab, "aku percaya akan cinta
lalu sekarang kau mau apa?"
hati itu berpaling, melanjutkan bertanya
pada pohon-pohon...
"adakah kalian percaya cinta?"
dan pohon-pohon menjawab, "kami percaya akan cinta
lalu sekarang kau mau apa?"
hati itu terdiam sejenak, lalu menjawab kepada semua,
"aku tak tahu mau apa, aku tak yakin ia percaya cinta"
"siapa ia?", langit, laut, dan pohon-pohon serentak bersuara
"Ia yang tengah berputus asa
yang kehilangan semangatnya
yang menitikkan rinai air mata
yang terkulai tak berdaya
yang selalu bermuram durja
yang selalu...
menghujat Yang Kuasa"
"mengapa kau berujar demikian?" tanya langit
"dari mana kau tahu?" tanya laut
"lalu apa yang akan kau lakukan?" tanya pohon-pohon
hati itu membisu sejenak
dan berujar sedih
"aku telah mendatangi mereka
aku menjerit pada mereka
tapi, mereka tutup telinga
aku hanya ingin memberi
seraya berharap akan adanya kehidupan
yang kupunya hanyalah cinta
tapi, tampaknya mereka tak percaya
kalian semua percaya, tapi mengapa ia tidak?"
tibalah matahari, menjawab hati
"mereka pernah percaya cinta
namun, mungkin cinta mengecewakan mereka
hanya karena cinta tak tiba tepat waktu
padahal, Sang Empunya Cinta senantiasa melimpahkan cinta
tepat pada waktu-Nya"
hati kemudian menyadari, tugasnya adalah untuk meyakinkan kembali
mereka yang dikecewakan, bahwa cinta tak pernah pergi
cinta akan selalu tepat waktu pada waktu-Nya
"aku berjanji di hadapanmu langit, dan laut, dan pohon-pohon
untuk tak henti menjeritkan cinta pada mereka
aku akan terus memberi
karena yang aku punya hanyalah cinta."
dan hati pun melangkah pergi.
Komentar
Posting Komentar