Untuk Pejuang Cinta Kita Malam Ini

Wherever you go, he’ll be two steps behind you
Whatever you do, then he’ll be there to remind you
Well, it only takes a minute of your precious time,
To turn around, he’ll be TWO STEPS BEHIND.

Itu lirik lagunya Def Leppard yang aku modifikasi sendiri. Aku menuliskannya dini hari kemarin di atas kertas putih berbentuk hati yang diberikan oleh seorang temanku. Tepatnya, dia memintaku untuk menuliskan kata-kata penyemangat yang akan diberikan pada pacarnya. Ketika tiba di kontrakan itu, aku terheran-heran sendiri melihat kertas-kertas berbentuk hati bertebaran di lantai kamar. Semuanya bertuliskan kata-kata penyemangat dan dibubuhi nama serta program studi mereka yang menuliskannya. Saat sang empunya kamar datang, aku langsung menanyainya. Kemudian, meluncurlah kronologis kejadian yang membuatnya berinisiatif untuk melakukan sebuah hal dramatis romantis.
Sebelum membeberkan penyebabnya, ia menjabarkan terlebih dahulu detil yang akan dilakukannya di malam puncak dramatis romantis itu. Pada awalnya, aku dan beberapa teman yang juga ada di kamar itu berusaha menahan senyum. Untungnya tawa kami tidak lepas. Selanjutnya, aku mengejar informasi tentang peristiwa apa yang menjadi pemicu dari ini semua. Ternyata, hubungan temanku ini dengan pacarnya sedang agak kurang baik. Maka, ia memutuskan untuk melakukan sesuatu demi perbaikan hubungan itu.
Satu hal yang mengesankan bagiku adalah niatnya yang begitu serius untuk melakoni usaha dramatis romantis ini. Dia sempat menanyai pendapatku malam itu tentang usaha yang dia lakukan. Aku menjawab dengan mendekati jujur. Aku bilang, “Aku sebagai temanmu, malam ini menyaksikan hal ini dengan gumun (baca: takjub). Soalnya, kamu kali ini berbeda dengan saat-saat lainnya. Jika disuruh menjawab sebagai cewek yang besok akan dijadikan objek acara ini, aku pasti akan sangat menghargainya.” Dia menerimanya. Sepanjang malam itu, dia merencanakan dengan sesempurna mungkin runtutan hal-hal yang akan dilakukannya di malam puncak. Tak lupa, semangat kepenyairan muncul meletup-letup malam itu. Hasilnya, sejumlah bait puisi baik yang ditulis sendiri maupun hasil kolaborasi dengan teman lainnya. Hebat juga temanku yang satu ini.
Siang ini, dia muncul di kampus dengan sambutan riuh tepuk tangan dan sorakan dari teman-teman. Dengan senyum lebar kegirangan, dia mulai menghitung jumlah orang yang ada. Kemudian…tak lain tak bukan, kertas sakti berbentuk hati itu dikeluarkan lagi olehnya dan dibagikan dengan senang. “Tolong diisi kata-kata penyemangat, ya.” Dia tampaknya percaya diri sekali. Salutlah pokoknya. Tadi, kira-kira pukul 7 malam, aku mengirimkan sms untuk menggodanya sekaligus memberi semangat. Haha…aku tidak sabar menunggu cerita lengkapnya. Ia juga sudah melaporkan hasilnya lewat sms. Katanya, respon sang gadis tidak seperti yang diperkirakannya. Namun, ia mengaku sudah melakukan yang terbaik dan berharap malam ini tidak akan dilupakan oleh sang gadis.
Hmm…melihat ini semua, aku merasa seperti pecundang. Hehe…sejauh apa aku pernah melakukan sesuatu ketika aku jatuh cinta? Tidak jauh, bahkan kadang tidak melangkah ke mana-mana sama sekali. Aku selalu memilih untuk melakukan sebuah ritual khusus dan khas Maria Puspitasari. Pertama, mendeteksi pojok remang atau semi-tertutup yang memungkinkan aku untuk setidaknya sedikit saja bisa menyaksikan kepala dan wajahnya dari jarak jauh dan tanpa ketahuan. Kedua, bertahan di sana hingga berjam-jam, berhari-hari, berbulan-bulan. Selanjutnya, banyak hal mungkin terjadi seperti: menyaksikan yang ditonton beranjak pulang, dia menggandeng perempuan lain lalu pergi, dan lain-lain. Aku? Tetap saja di sana. Hehe…mungkin benar kata teman-teman. Aku adalah seorang masokis. Ternyata, aku menikmatinya lho. Tapi, kadang-kadang menangis sendirian tanpa alasan jelas atau ingin melamun di suatu tempat. Sepertinya aku punya sedikit gangguan psikologis. Hahahaha…teman-temanku begitu sabar menghadapi aku yang seperti ini.
Hehe...nantilah. Aku belajar dari mereka. Ketika keberanianku terkumpul, aku akan melakukan sesuatu. Janji deh. Sementara ini, aku senang mendengar cerita-cerita perjuangan mereka dan mendorong (nggak ada istilah lain ya?) eh…mendukung deh… dengan apa yang aku punya. Seru juga ternyata mengetahui cerita-cerita cinta yang menakjubkan itu.
Buat pejuang cinta kita malam ini, semangat bro… :)
Jangan takut, jangan layu

19 November 2010

Komentar

Postingan Populer