malam

Hari selalu penuh
Berakhir dalam lelah dan kadang jenuh
Namun ternyata malam tak lagi seorang yang sama
Malam tak lagi bisa memadamkan denyut di kepala
Tak juga bisa ia meretas kesepian dengan melelapkan
Atau akulah yang berubah?
Aku yang tak mau memadamkan denyut itu
Tak mau tenggelam dalam lelap
Aku menuntut banyak dari malam
Agar jangan ia melelapkanku lagi
Karena aku menemukan hening dengan jingkrak jangkrik yang rendah
Pula ada tembang-tembang mengalun yang tak akan sesyahdu itu
Tak akan sesyahdu itu jika siang yang menggulirkannya
Hanya ada aku dalam malam
Semua sudah terlelap
Eh, tak cuma aku ternyata
Tentu ada si malam…
Eh, ada yang bicara, siapa lagi itu? Mengganggu saja…
Oh, si rindu menjengukku, malam yang mengantarkannya
Masih ada lagi yang bicara
Kenapa semua bicara sih? Otakku, mataku, hidungku, telingaku, jemariku, tungkaiku, perutku…
Siapa lagi? Oh, biarkanlah aku menuliskannya dulu, semua yang kalian bicarakan itu
Biar perbincangan kalian jadi penanda hari ini, hari yang tak akan terulang lagi
Oh, sudah harus tidurkah aku?
Tapi, malam masih panjang…
Ya kah? Harus? Baiklah…
Biarkan aku bangun sesiang mungkin,
Supaya aku lebih dekat dengan malam
Aku ingin menemuinya lagi besok.



Bengkulu, dua hari menuliskannya
Pergantian hari ke-20 menuju hari ke-21 di bulan aku bertambah tua lagi

Komentar

  1. malam tidak pernah terlelap, dia penjelajah waktu Pit, dia yang penuh misteri memaksa kita mengarunginya untuk sekedar tau ada malam...

    *hahah...ngaco ya aku*

    BalasHapus
  2. Cerita tentang seseorang yang menyukai malam

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer