sudah selesai
Setelah berjarak sekian hari, ternyata tidak seheboh awalnya. Jadi, ceritanya saya akhirnya purna menunaikan tugas mulia: membaca novel yang digunakan untuk menulis tugas akhir kuliah. Ternyata, novel yang terdiri dari 196 halaman ini butuh menghabiskan waktu kurang lebih satu tahun untuk mencicipinya sampai halaman terakhir. Bisa-bisanya...bisa dong. Ini dia biang keroknya...
Sebuah tulisan pakde James Joyce yang konon menjadi awal karya besarnya. Waow. Tadinya, saya membaca ini atas rekomendasi teman. Saya mulai berpikir untuk beralih ke buku lain mengingat halaman demi halamannya saya lalui dengan amat sukar. Sebab musababnya ialah saya banyak menyaksikan kosa kata yang baru terbaca pertama kali dalam hidup saya di buku ini. Namun, entah mengapa saya berusaha keras bertahan maju perlahan-lahan. Sempat buku ini tak pernah berhadapan dengan lingkungan selain bagian dalam tas kuliah saya. Sempat pula saya tinggalkan di meja kamar selama berbulan-bulan karena saya hampir ngambek.
Maka, pada tanggal 18 Januari 2013 pukul 21.25 saya sampai-sampai ingin berlari keluar rumah dan mengguncang-guncang pagar dengan gembira karena akhirnya halaman 196 sudah saya baca hingga kata terakhirnya yang tak diakhiri tanda baca titik (.). Uwaow. Itulah hasil tirakat harian ketika liburan tiba. Sekarang buku ini ramai ditempeli kertas penanda warna-warni di berbagai halamannya. Nantinya, semua penanda itu akan saya pindahkan ke halaman yang persis sama di buku dengan judul sama yang akan menjadi milik saya sebagai hadiah ulang tahun dari seorang teman (buku yang saya baca itu pinjaman).
Sejauh ini, buku di atas adalah terbitan dengan catatan kaki terbanyak yang pernah saya baca. Keterangan catatan kaki itu tidak dibubuhkan di margin halaman di mana istilahnya dicantumkan, melainkan dikumpulkan jadi satu di bagian belakang. Semacam appendix.
Nah, sekarang jatahnya berpikir mau diapakan cerita dalam buku ini. Tapi, paling tidak satu langkah dari permainan ini sudah terjajaki. Hore.
Sebuah tulisan pakde James Joyce yang konon menjadi awal karya besarnya. Waow. Tadinya, saya membaca ini atas rekomendasi teman. Saya mulai berpikir untuk beralih ke buku lain mengingat halaman demi halamannya saya lalui dengan amat sukar. Sebab musababnya ialah saya banyak menyaksikan kosa kata yang baru terbaca pertama kali dalam hidup saya di buku ini. Namun, entah mengapa saya berusaha keras bertahan maju perlahan-lahan. Sempat buku ini tak pernah berhadapan dengan lingkungan selain bagian dalam tas kuliah saya. Sempat pula saya tinggalkan di meja kamar selama berbulan-bulan karena saya hampir ngambek.
Maka, pada tanggal 18 Januari 2013 pukul 21.25 saya sampai-sampai ingin berlari keluar rumah dan mengguncang-guncang pagar dengan gembira karena akhirnya halaman 196 sudah saya baca hingga kata terakhirnya yang tak diakhiri tanda baca titik (.). Uwaow. Itulah hasil tirakat harian ketika liburan tiba. Sekarang buku ini ramai ditempeli kertas penanda warna-warni di berbagai halamannya. Nantinya, semua penanda itu akan saya pindahkan ke halaman yang persis sama di buku dengan judul sama yang akan menjadi milik saya sebagai hadiah ulang tahun dari seorang teman (buku yang saya baca itu pinjaman).
Sejauh ini, buku di atas adalah terbitan dengan catatan kaki terbanyak yang pernah saya baca. Keterangan catatan kaki itu tidak dibubuhkan di margin halaman di mana istilahnya dicantumkan, melainkan dikumpulkan jadi satu di bagian belakang. Semacam appendix.
Nah, sekarang jatahnya berpikir mau diapakan cerita dalam buku ini. Tapi, paling tidak satu langkah dari permainan ini sudah terjajaki. Hore.
heran, mau2nya baca ini.heheheheheh, kelar lagi..
BalasHapushahahaha....mau digarap e. ya harus dibaca, seru kok, ada tantangannya, hahahaha :D
BalasHapus