The Inspiring Rain

sedang hujan deras waktu ak membuat tulisan ini. sudah lama sekali ak tak menyaksikan hujan yang begini derasnya turun di kota ini, kota tempatku menuntut ilmu yang sangat jauh dari rumah...
pertama kali ak tiba di kota ini, ak begitu bersemangat menyaksikan hujan yang turun untuk pertama kalinya. entah kenapa, saat itu ak merasa terharu, sampai2 ingin meneteskan air mata. entah kenapa, terkadang memang ak menjadi begitu bodoh. hujan pertamaku di jogja itu membuatku melongo memandangi sekaligus menikmatinya dari beranda kamar kostku, sementara tak ada orang lain yang bersamaku untuk menikmati keindahan tak terkatakan itu. seketika itu, ak menyambar telepon genggam dan mengirimkan pesan kepada teman2 lama hanya menginformasikan bahwa ak sedang menyaksikan hujan pertamaku di kota jogja, dan ini sangat indah. sms yang sangat bodoh. tapi, itu membahagiakan hatiku. sangat bahagia bisa berbagi keindahan yang tak terkatakan ini...
sekarang, ak juga sedang memandangi derasnya rinai yang mengguyur bangunan tempatku berteduh. hujan selalu membuatku terdiam dan merenung, padahal ak sendiri tak pernah dapat menjelaskan apa yang ak pikirkan di kala hujan. setelah terdiam sejenak, ak akan tersenyum memandangi hujan lebih lama lagi. dan jangan tanya kenapa ak tersenyum, ak pun tak tau alasan jelasnya. it's just about rain, all about rain. and i always smile while looking at the rain. that's all, no reason for it.


tadi, sempat terbahas olehku dan teman2ku ketika suara rintik hujan mulai mengganggu aktifitas kuliah. kami semua setuju, bahwa kami cinta bau hujan. atau setidaknya begitulah yang kami maksudkan. karena kami menyebut aroma yang muncul di kala hujan turun itu dengan berbagai bahasa. ada yang bilang bau tanah, bau aspal tersiram hujan, atau bau hujan. ya sudah kami menyebutnya bau hujan...

apa yang sebenarnya membuatku mencintai hujan?

ak nggak pernah benar-benar tau. hanya yang ku ingat, ketika ak kecil ak sangat takut akan hujan. tiap kali hujan turun apalagi disertai dengan petir yang menyambar-nyambar, ak akan mencari keluargaku dan tidur di sofa ruang keluarga sambil menutup telinga. ak sangat takut, ak tak suka hujan. namun, sebuah peristiwa terjadi ketika ak kelas 2 smp, yang ternyata mengubah persepsiku tentang hujan. peristiwa konyol khas cinta monyet anak remaja sebenarnya, tapi bermakna besar buatku...

waktu itu ak menyukai seorang temanku laki-laki. ketika tiba waktunya untuk pulang, kami berjalan bersama menuju jalan raya. ak mengenakan jaketku, dia pun begitu. hawanya begitu dingin dan hujan masih rintik, sehingga ak merapatkan jaket dan menundukkan kepalaku. dia ternyata memperhatikan perubahan perilaku ini lalu menyahut, "mau pake jaketku?"
ak mengangkat kepalaku tak percaya. namun, ternyata dia tidak bohong. ak hanya menolak seraya berkilah ak sudah pake jaket. dia hanya tersenyum. sejak hari itu, ak sangat menyukai hujan. karena seperti utopia bilang...



aku selalu bahagia

saat hujan turun
karena aku dapat mengenangmu untukku sendiri...
aku bisa tersenyum sepanjang hari
karena hujan pernah menahanmu di sini
untukku...





ya, sejak saat itu, setiap kali hujan turun di sekolah, ak akan menyambutnya dengan riang gembira. karena itu artinya, teman2 tak akan pulang, melainkan akan berkutat bersamaku menikmati indahnya hujan. segala hal dapat kulakukan saat hujan, kecuali mungkin menjemur pakaian di luar. yah, itu kadang jadi alasan kenapa ak bersedih ketika hujan turun.

hujan telah menanggalkan taringnya, ia malah menemaniku dengan lembut. karena setiap kali hujan turun, ak menyaksikan keindahan yang tak terkatakan, ak merasakan kehangatan yang memelukku.

waktunya menikmati hujan... =)

Komentar

Postingan Populer