ironi

bagaimana aku harus bertahan, Tuhan?
makin hari makin pedih saja
memang benar aku harus berjuang
tapi, jika begini keadaannya aku pasti sering jatuh

kali ini air mataku tak lagi terbendung
kali ini pun aku mengerti "sebabnya"
hanya satu hal yang tak juga kumengerti
mengapa "sebabnya" itu harus terjadi?
ya, lagi-lagi supaya aku kuat

kali ini aku ingin mengizinkan diriku marah
aku mengizinkan diriku tidak puas
aku mengizinkan diriku sedih
aku mengizinkan diriku menangis
karena aku sungguh tidak mengerti
entah siapa yang egois sekarang
entah siapa yang tidak peduli
aku rasanya tidak siap disalahkan lagi
atau mungkin memang selama ini menyalahkan diri sendiri
aku memakai rose-coloured spectacles untuk memandang orang-orang
(ini bukti bahwa aku sedang menyalahkan orang lain
muncullah rasa bersalah ketika menulis kalimat itu
tapi, aku ingin jujur
aku ingin mengatakan bahwa aku saat ini lelah)

kalau semuanya kuserahkan pada-Mu
kan bukan berarti aku tidak perlu berjuang?
bukan berarti aku tidak perlu memikirkan hari depan?
lalu, bagaimana ini?
masih adakah tuaian untuk hari esok,
jika hari ini mereka panen besar?
(aku benar-benar malu menuliskan kalimat itu
aku merasa benar-benar jijik dengan diriku
yang menyalahkan orang lain)

Tuhan, ampuni aku
ampuni aku untuk tulisan ini
aku tahu aku telah mengecewakan-Mu dengan berani menulis hal ini
juga mengecewakan mereka

tapi, aku sungguh sedih, Tuhan
sungguh lelah
bangunkan aku, pegangi aku
biar aku tidak takut, tidak layu

Komentar

Postingan Populer